images/kpu.go.id |
Strategi para caleg beragam untuk urusan penempelan gambar dan spanduk di setiap pojok jalan itu sudah lumrah. Ada lagi strategi jitu yaitu masuk ke perkampungan dan membuat sebuah orasi sederhana kepada para ibu-ibu atau warga sekitar. Setelah selesai orasi biasanya para caleg langsung memberikan sedikit doku untuk yang ikut lumayan kan. Untuk kegiatan promosi all out tersebut berapa modal yang dibutuhkan para caleg tersebut ?
Berikut ini rincian modal untuk pemilu caleg 2014 :
1. Akomodasi ke daerah pemilihan
- Transportasi, penginapan dan lain-lain
- Minimal 1 bulan 2 kali sejak persaingan internal, sebelum penyusunan DCS hingga Desember 2013.
- Kunjungan ke dapil pada Januari-April akan lebih intensif. Sehingga biasanya Caleg sudah menetap sekurangnya 3 bulan sebelum Pemilu
2. Biaya kampanye
- Logistik atau atribut, seperti kaos, spanduk, kalender, umbul-umbul, baliho, iklan di media lokal, alat peraga berupa kartu suara, lomba kesenian, lomba olahraga dan lain lain.
3. Biaya bantuan sosial seperti perbaikan musala, masjid, gereja, jalan desa, dan lain-lain
4. Biaya pengumpulan massa pada putaran terakhir masa kampanye
5. Biaya saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS)
- Berkisar Rp 50 ribu - Rp 100 ribu per-orang (versi Bambang Soesatyo sumber : news.liputan6.com)
Pemilu 2014 diperkirakan membutuhkan biaya berkisar Rp200 juta - Rp300 juta.
Bukan menjadi rahasia lagi untuk menjadi anggota dewan setiap calon legislatif butuh biaya Rp200 juta hingga Rp300 juta bisa juga sampai 1M. Wow Biaya yang fantastik, Sebagai rakyat kecil dengan tidak melihat komisi atau serangan fajar dari lubuk hati yang terdalam kita bukan butuh pemimpin yang bermodal tapi pemimpin yang jujur, amanah dan penuh aksi (banyak si yang menggembor-gemborkan bahasa tersebut tapi tak taulah...???)
0 Response to "Pemilu 2014 ajang Gila-gilaan bagi Yang bermodal"
Post a Comment