Ketika para pejabat sibuk dengan berbagai kepentingan kekursian
mereka tidak
pernah lelah untuk menimba ilmu dan tersenyum. Mereka adalah sekelompok
anak dengan kepribadian berbeda mengarungi tepian sungai dengan senyum
yang tidak pernah luntur BBM merupakan isu terhangat di akhir bulan
juni ini. Banyak aksi dan reaksi menyambut kenaikan harga fosil
tersebut, tapi mereka sekelompok anak tersebut tidak pernah ingin tahu
atau tidak ingin mengerti reaksi atau aksi akan kenaikan si fosil
tersebut, tentang gejolak tanah airnya.
Ketika
BLSM (bantuan tunai langsung sementara) atau bantuan tunai sementara
apakah arti dan tujuannya yang mereka tahu dengan uang tunai seperti itu
tidak akan pernah tergantikan sebuah lonjakan harga berbagai kebutuhan
hidup ini.
Masih
adakah kebijakan di negri ini, kebijakan dari tangan-tangan pemegang
kursi yang paham akan isi hati kami. Walaupun kami sadar bahwa keputusan
itu mengacu pada kestabilan dan daya saing harga minyak dunia. Dan
entah bagaimana mereka menyampaikan kepada kami yang awam seluk-beluk
mengapa harga minyak itu menjadi melonjak. Kami hanya ingin
kepastian dan ketransparanan kebijakan sehingga tidak ada pengertian
berbeda tentang para pemangku jabatan.
Dan
kami tidak akan pernah bergeming untuk menggapai cita-cita kami
walaupun minyak sudah berubah menjadi air. Karena kami masih memiliki
sungai, sungai yang penuh dengan sampah, dan sampah hasil cita-cita
orang sebelum kami.
0 Response to "BBM Menjerit..."
Post a Comment