Batagor Mang Nanang, Gahar Banget

Satu tempat makan yang harus di datangi setiap kali ke Kota Sukabumi. Apakah itu? Dia adalah Batagor Mang Nanang. Batagor Mang Nanang terletak di belakang RS. Syamsudin Sukabumi (lebih dikenal RS. Bunut) selalu laris di serbu pengunjung. Lokasi strategis di belakang Rumah Sakit membuat peluang pasar Batagor ini menjadi melejit. Konsumen kebanyakan berasal dari pegawai atau pengunjung Rumah Sakit. Tetapi tidak sedikit, konsumen yang sengaja datang jauh-jauh ke Kota Sukabumi hanya untuk mencicipi Kelezatan dan keorisinilan rasa Batagor Mang Nanang.

Rasa Batagor Mang Nanang memang sangat berbeda dengan yang lain, wangi aroma ikan yang kuat menambah unik rasa Batagor tersebut, meskipun digoreng tapi rasanya tetap kenyal. Dipadu dengan bumbu kacangnya yang manis dan jangan lupa jika anda memang penggemar rasa pedas silahkan tambahkan sambal sesuai yang anda inginkan. Sambal satu wadah siap menemani anda menyantap kriuknya tahu yang bersanding dengan adonan aci. Inilah Kombinasi Batagor Original yang sangat tepat. Soal Harga, satu porsi berkisar Rp 6.000.

Berbicara Batagor Mang Nanang Bunut sudah seharusnya kita mengetahui asal mula diciptakannya Batagor tersebut. Ternyata Batagor lahir dari ketidaksengajaan. Saat itu, Isan atau Ihsan adalah penjual bakso keliling di seputaran Jalan Kopo, Bandung Tahun 1973. Suatu ketika, bakso yang dijajakan kurang laku. Setiap hari ia memilikirkan mau diapakan bakso, tahu, yang tak terjual ini. Apakah harus dibuang, atau diolah lagi supaya tetap menghasilkan uang. Ide sederhana untuk menggoreng sisa baso tahu tersebut muncul dan ia lakukan jika dagangannya tersisa. Pada awalnya baso tahu yang digoreng tersebut ia bagikan pada tetangga, namun ternyata para tetangganya sangat menyukainya.

images/id.openrice.com
Akhirnya Isan lebih banyak mengembangkan Bakso Tahu yang digoreng, dengan memberikan aroma dan rasa ikan lebih kuat dan lebih banyak, dengan sambal khusus, sehingga masyarakat lebih banyak menyebutnya Batagor, seperti yang kita kenal saat ini. Sejak saat itu pelanggan batagor meningkat deras. Hingga di awal tahun 80-an ia menyewa sepetak lahan untuk berjualan agar tidak perlu berkeliling kampung lagi. Baso tahu gorengnya mulai banyak dikenal. Banyak pula yang menirunya, terutama yang berjualan di seputar Bandung. Akibat demam Baso Tahu Goreng yang terjadi saat itu di Bandung, maka kala itu banyak pelanggan yang menyebutnya dengan seputan pendek Batagor.

Batagor Mang Nanang maupun Batagor Isan merupakan warisan kuliner untuk cucu-cucu kita sudah sepantasnya kita melestarikan budaya kita sendiri. Sekali lagi ide untuk menciptakan sesuatu tidak bisa di nilai dengan uang, berapapun itu. Bukti bahwa Batagor telah menembus batas zaman kemodernan bisa kita lihat dengan menjamurnya kuliner tersebut  sampai saat ini. #SaveHeritageIndonesia #KulinerSukabumi #KulinerBandung















sumber : lbsindrama

0 Response to "Batagor Mang Nanang, Gahar Banget "

Post a Comment